Sashi dan Indra adalah dua orang yang berbeda. Mereka memang tidak memiliki ikatan apapun. Namun; perjalanan cinta mereka bisa dibilang sama. Keduanya mencari sosok seorang pacar yang mereka anggap ‘sempurna’.rnrnDi usianya yang mendekati angka 30; Sashi belum juga menemukan calon pendamping yang—menurutnya—tepat. Targetnya untuk menikah di usia 29 pun telah lewat begitu saja. Nggak sedikit cowok yang singgah dalam kehidupan Sashi. Mulai dari Radian yang galak dan nggak mau kalah; Nino yang childish dan emosional; hingga Jodi.rnrnDi antara Radian dan Nino; bagi Sashi; Jodi-lah yang paling sempurna. Gambaran lengkap tentang Jodi: muda; pintar; cakep; baik; kaya; dan pewaris tunggal. Bahkan saat Sashi ulang tahun; selama 3 hari berturut-turut Jodi mengirimkan kado untuknya. Kejutan lain yang membuat Sashi kaget adalah lamaran. Yap! Jodi melamarnya! Hingga suatu saat; ada kabar yang begitu membuat Sashi shock.rnrnNggak jauh beda dengan Sashi; di sisi kehidupan yang lain; Indra juga sibuk mencari ‘The One’ bagi dirinya. Bedanya; Indra sudah memiliki pacar bernama Ocha. Namun sayang; Ocha begitu posesif. Ocha selalu saja SMS atau telepon Indra untuk menanyakan hal-hal yang nggak penting. Apalagi saat Indra tidak bisa menjawab telpon atau membalas SMS darinya; Ocha pasti kayak orang kebakaran jenggot.rnrnDi saat genting seperti itu; Indra menemukan sosok lain yang lebih menarik. Sosok itu bernama Mel. Baru semalam berkenalan; tapi Indra sudah sangat akrab dengan Mel. Hingga akhirnya semua aib perselingkuhan itu terbuka. Ocha mengetahui semuanya; dan ia memutuskan Indra. Sayangnya; Indra pun tidak mendapatkan apa-apa dari Mel.rnrnKekosongan membuat Indra menjadi seseorang yang berbeda dari biasanya. Namun; semua itu tidak berlangsung lama karena Maureen—salah satu kliennya—begitu menarik perhatian Indra. Mereka pun berkencan. Tapi sayang; kenyataan tidak semanis kencan yang mereka lalui.