Detail Cantuman
Advanced SearchText
MEDIA DAN KONFLIK ETNIS
Konflik etnis yang melibatkan suku Madura dengan Dayak sudah berulang kali terjadi. Meskipun demikian suratkabar masih terlihat gamang dalam memposisikan diri ketika memberitakan konflik. Selama puluhan tahun sepanjang Orde Baru; konflik yang berbau etnis tidak bisa diungkapkan. Pemerintah membuat kebijakan yang melarang pembicaraan mengenai etnis. Setelah Orde Baru tumbang; dan konflik etnis pecah di sejumlah tempat; media acapkali tidak siap dalam memberitakan peristiwa yang melibatkan pertikaian etnis.rnrnBuku ini menguraikan bagaimana media di Kalimantan meliput dan memberitakan peristiwa Sampit (konflik Dayak-Madura) 2001. Ada perbedaan orientasi dan kecenderungan suratkabar yang terbit di Kalimantan. Ada suratkabar yang memilih pemberitaan secara hati-hati dengan tidak menyinggung konflik etnis. Termasuk tidak menyinggung etnis yang terlibat dalam konflik. Tetapi ada suratkabar yang secara tidak sadar menjadi corong dari etnis tertentu. Ada juga suratkabar yang terus menerus memberitakan berbagai cerita mistis seputar kehebatan dan kesaktian orang Dayak - dari mandau terbang; sampai Panglima Burung. Cerita-cerita mistis yang acapkali menjadi dasar pembenar pengusiran suatu etnis dari bumi Kalimantan. ***
Ketersediaan
| 087/04 | 071 MED | My Library (RAK UMUM) | Tersedia |
Informasi Detil
| Judul Seri |
-
|
|---|---|
| No. Panggil |
071 MED
|
| Penerbit | INSTITUT STUDI ARUS INFORMASI (ISAI) : Jakarta., 2001 |
| Deskripsi Fisik |
200 hlm.; il.; 14 x 18 cm.
|
| Bahasa | |
| ISBN/ISSN |
9798933451
|
| Klasifikasi |
071
|
| Tipe Isi |
-
|
| Tipe Media |
-
|
|---|---|
| Tipe Pembawa |
-
|
| Edisi |
-
|
| Subyek | |
| Info Detil Spesifik |
-
|
| Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain






