Image of CHAIRUL TANJUNG SI ANAK SINGKONG

Text

CHAIRUL TANJUNG SI ANAK SINGKONG



Buku ini mengisahkan penggalan perjalanan pahit getir dan jatuh bangunnya Chairul Tanjung alias CT sebagai pengusaha yang merintis usaha dari nol tanpa fasilitas dari pemerintah. Buku yang terdiri 384 halaman ini juga dilengkapi sejumlah foto yang mengisahkan berbagai aktivitas bisnis maupun kegiatan sosial CT. Termasuk beberapa foto saat CT masih remaja.rnrnPada buku ini antara lain memaparkan bahwa dalam usia 50 tahun; CT telah berhasil menjadi tokoh sukses di berbagai bidang. Terutama pada bidang bisnis properti; perbankan; asuransi; perhotelan; pasar modal; dan media massa. Total asetnya pun kini bernilai triliunan rupiah.rn13428387241404388210rnrn(sumber foto: tribunnews.com)rnrnMajalah Forbes; sebuah majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat yang didirikan pada 1917 oleh BC Forbes; pada Maret 2012 mengeluarkan daftar 1.226 orang terkaya di dunia. Sebanyak 17 di antaranya adalah orang Indonesia. Nah; nama CT termasuk di antara 17 nama itu. Tepatnya pada urutan 634 orang terkaya di dunia. Kekayaan pribadi CT disebut mencapai dua miliar dolar AS atau setara Rp 18 triliun (kurs: 1 dolar AS = Rp 9.000).rnrnPadahal; CT bukan berasal dari keluarga anak konglomerat. Juga bukan anak jenderal. Bos CT Corp (Chairul Tanjung Corpora) yang menaungi puluhan perusahaan ini mengaku sebagai anak dari keluarga sederhana.rnrnAyahnya; AG Tanjung; adalah wartawan sekaligus pengelola surat kabar beroplah kecil sejak Orde Lama. Namun saat Orde Baru berkuasa; surat kabar yang dikelola ayahnya itu kemudian dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Kondisi ini membuat orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal.rnrnMasa kecil CT dilewati di Gang Abu; Batutulis; Kelurahan Kebon Kelapa; Kecamatan Gambir; Jakarta Pusat. Katanya; pada tahun 1970-an; merupakan satu di antara kawasan terkumuh di Jakarta. Jalanan tanah; becek; dan banjir kala hujan. Semua rumah di kawasan ini merupakan rumah petak kecil; beratap pendek; dinding tambal sulam; dan tak ada bangunan bertingkat.rnrnKondisi keuangan orangtua CT pun saat itu terbatas. Ibu CT; Halimah; sampai harus menggadaikan kain halus miliknya untuk membiayai kuliah pertama CT di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI). Namun sadar dengan keterbatasan keuangan orangtuanya; Chairul tumbuh menjadi anak yang kreatif; pekerja keras; dan mandiri sejak muda. Kini ia pun menuai hasilnya.rnrnMasa MahasiswarnDi buku ini juga mengisahkan bahwa sejak kuliah di FKG UI; CT pun harus mencari sendiri uang agar bisa membiayai kebutuhan kuliahnya. Di awali dengan membuka usaha fotokopi di kampusnya. Lalu masuk ke bisnis alat-alat kedokteran gigi untuk memenuhi kebutuhan rekan-rekannya.rnrnSembari menjalankan bisnis di kampus; CT juga aktif dalam urusan gerakan kemahasiswan. Buktinya ia sempat dipercaya sebagai Ketua Ex-Officio Dewan Mahasiswa UI. Lalu pada 1984; ia terpilih menjadi Koordinator Mahasiswa se-Jakarta. Pada tahun yang sama; ia juga terpilih sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional.rnrnSaat mahasiswa; ia dan rekannya terlibat dalam gerakan menolak militerisme masuk UI dengan menggelar mogok kuliah. Tak hanya menggembok; tapi juga mengelas pintu masuk fakultas. Pasalnya; saat itu terdengar isu bahwa Mayjen TNI Nugroho Notosusanto akan diangkat Rektor UI menggantikan Prof Dr Mahar Mardjono.rnrnSelepas kuliah; CT pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama yang memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya pun semakin berkembang. Di bidang keuangan; ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.rnrnDi bidang bisnis bidang penyiaran dan multimedia; ia juga sukses membesarkan Trans TV. Lalu membeli TV7 dan mengubah namanya menjadi Trans7. Lalu membuat Trans Studio. Satu di antaranya adalah Trans Studio Mall yang ada di Makassar. Pada 1 Desember 2011; Chairul meresmikan perubahan nama Para Grup menjadi CT Corp. CT adalah singkatan dari namanya.rnrnMungkin dinilai sukses di bidang bisnis dan telah menjadi konglomerat serta pemilik media massa; CT sempat ditawari beberapa petinggi untuk bergabung di partainya. Namun ayah dua anak dan suami dari Anita Ratnasari ini menolak bergabung di partai politik. Ia memilih kukuh dan fokus sebagai pengusaha.


Ketersediaan

586/12920 GUN c c1My Library (RAK UMUM)Tersedia
236/19920 GUN c c2My Library (RAK UMUM)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
920 GUN c
Penerbit KOMPAS : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
xvi + 384 hlm.; 15 x 23 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
9789797096502
Klasifikasi
920
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
IV
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this