Image of KAMPUNG PERKOTAAN: KAJIAN HISTORIS-ANTROPOLOGIS ATAS KESENJANGAN SOSIAL DAN RUANG KOTA

Text

KAMPUNG PERKOTAAN: KAJIAN HISTORIS-ANTROPOLOGIS ATAS KESENJANGAN SOSIAL DAN RUANG KOTA



Sebagai luaran sebuah pertemuan ilmiah bertajuk “The International Conference on the Urban Kampong”; buku Kampung Perkotaan: Kajian Historis-Antropologis atas Kesenjangan Sosial dan Ruang Kota jelas memiliki substansi akademis yang kental. Kajian-kajian ilmiah di dalamnya berusaha melihat keberadaan kampung di perkotaan dari perspektif spasial-sosial; yang kemudian mau tidak mau bersinggungan dengan berbagai aspek seperti ekonomi; politik; etnis; agama; dan bahkan gender.rnrnHal ini dirasa perlu mengingat definisi kampung yang elusif seringkali dipandang sebatas konsep yang mengarah pada stereotip negatif; terutama justru oleh negara. Miskonsepsi oleh negara terhadadap kampung masalahnya memiliki konsekuensi yang nyata. ‘Kawasan coklat yang tertinggal’ itu mengalami diferensiasi dalam perenanaannya dibandingkan lingkungan permukiman lainnya; bukan hanya sekarang tapi bahkan sejak masa kolonial.rnrnApa yang pembaca dapat temui dalam buku ini begitu beragam; apalagi penulis-penulis yang turut serta berasal dari berbagai latar belakang dengan obyek kajian dan metode penelitian yang berbeda-beda pula.rnrnPenulis yang terlibat antara lain: Joost Cote; dosen School of History; Heritage and Society Deakin University; Melbourne; Australia; Karen Baker dan Michelle Kooy; dari University of British Columbia; Robbie Peters; Department of Anthropology; The University of Sydney; Freek Colombijn; dari Vrije Universiteit Amsterdam; Annemarie Samuels dari Universiteit Leiden; Asep Suryana dosen Jurusan Sosiologi UNJ; Azas Tigor Nainggolan Ketua Forum Warga Kota Jakarta; Ratna Saptari dari Universiteit Leiden; M. Nawir aktivis Jaringan Rakyat Miskin Kota – Uplink Indonesia; dan msih banyak lagi peneliti-peneliti yang dengan fokus mengkaji tentang kampung.rnrnUntuk memberikan struktur yang jelas; penyusunan tulisan-tulisan yang amat variatif ini kemudian dibagi menjadi empat sub bagian yaitu “Perencanaan Kampung”; “Mobilitas Sosial”; “Dinamika Kampung”; dan “Konflik Intervensi Negara dan Solidaritas”.rnrnTetapi yang terpenting dari buku ini di balik keragamannya; ia dimaksudkan untuk tidak sekedar menjadi pengetahuan belaka.rnrnSeperti yang dituturkan dalam tulisan pengantarnya; apa yang sebenarnya hendak ditawarkan adalah sebuah perspektif “baru”; yaitu kerangka analisis yang mengakui konstruksi (post)kolonial. Kampung merupakan konstruksi hibrida kolonial; sehingga menggali masa lalu sangatlah perlu untuk dapat memahami kampung secara utuh.


Ketersediaan

234/13302.5 KHU kMy Library (RAK UMUM)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
302.5 KHU k
Penerbit NEW ELMATERA : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
xxxi + 405 hlm.; il.; 16 x 23 cm.
Bahasa
ISBN/ISSN
9789791853231
Klasifikasi
300
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this