Detail Cantuman
Advanced SearchText
GINKO: NOVEL MENYENTUH TENTANG DOKTER PEREMPUAN PERTAMA DI JEPANG
“Perempuan berbeda dengan laki-laki. Tidak peduli bagaimanapun situasinya, kau harus selalu melindungi diri sendiri. Seorang perempuan yang tidak dapat melindungi dirinya tidak akan diperlakukan sebagai manusia.” (hlm. 115)
Masyarakata desa hidup amat bosan sehingga sangat mendambakan beredarnya gosip baru. Tak peduli tentang pengantin baru atau pemakaman. Adalah Gin yang pulang ke rumah orantuanya sendirian. Bagi perempuan yang sudah menikah, jaman itu merupakan sebuah aib. Gin terpaksa harus mengakui bahwa dirinya ringkih. Selama menikah dia tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri dan menantu perempuan karena sakit. Namun, bukan penyakitnya yang menjadi awal dari keadaan itu. Suaminyalah yang telah memberikan penyakit itu kepadanya. Gin adalah korban.
Tak satu kali pun Gin ditanyai. Gin pun melakukan apa yang diperintahkan dan seluruh prosesnya dijalankan sesuai adat istiadat yang berlaku. Gin tidak pernah merasa ragu akan pernikahannya. Karena usianya baru enam belas tahun, pikirannya masih dipenuhi harapan-harapan seorang gadis kecil. Sekarang, Gin merasakan imbasnya. Penyakit itu telah membuat Gin tampak seperti orang cacat, kecil dan jauh lebih tua ketimbang usia sebenarnya.
Aku tak mau lagi berhubungan dengan lelaki! Aku takkan menyesal bila aku tak pernah bisa menikah lagi. Hidup sendiri adalah kebebasan tertinggi di dunia. (hlm. 19)
“…menyalakan tungku, membersihkan rumah, menanak nasi….sama sekali tak ada waktu untuk membaca.” (hlm. 21)
‘Maksudmu kau ingin mengatakan kepadaku bahwa selama ini kau masih membaca buku? Di mana-mana tak ada istri petani yang membaca buku! Memangnya apa yang ada di kepalamu?” (hlm. 21)
Orang-orang akan bergunjing bahwa keluarga Ogino punya perempuan gila di keluarganya yang tidak melakukan apa-apa selain membaca buku. (hlm. 83)
Karena tidak enak hati keluarganya menjadi pergunjingan masyarakat, Gin pergi meninggalkan rumah. Kekosongan di hatinya yang telah tercipta oleh penyakit ini sudah lama terisi oleh keinginannya menjadi dokter. Ya, dia ingin sekolah yang tinggi dan berusaha keras untuk menjadi seorang dokter.
“Pasti banyak sekali perempuan yang memiliki penyakit seperti aku. Jumlah itu bukan berarti semuanya diperiksa oleh dokter. Siapa yang tahu ada berapa banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan pengobatan karena terlalu malu untuk diperiksa? Aku ingin melakukan sesuatu untuk mereka. Segala sesuatu yang berjalan sekarang rasanya tidak pas. Maksudku, bukan perempuan yang, seharusnya dipersalahkan, tapi merekalah yang paling menderita.”
Dia pun memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Ginko sebagai bentuk perlawanan hidup bahwa perempuan memiliki harga diri yang sebanding dengan laki-laki. Memiliki arti hidup. Nama bukan hanya sekedar nama, tapi memiliki maksud dan tujuan.
“Kau tidak hidup sendiri dan masih ada banyak hal yang harus kau pertimbangkan di atas hasrat-hasrat pribadimu. Kau harus memikirkan keluargamu dan semua orang yang memiliki hubungan dengan kita. Mungkin memang tidak ada hukum yang melarangmu melakukan apa pun yang kausuka, tapi ada adat istiadat.” (hlm. 82)
Banyak sekali rintangan dan hambatan yang dialami Ginko demi meraih cita-citanya menjadi dokter. Diremehkan orang. Harus hidup apa adanya. Ada juga kisah cinta yang musti dilaluinya.
Tapi, kalau aku ingin memiliki kehidupan dan cinta seperti yang diinginkan orang lain, aku tidak akan mampu mencapai apa yang tidak dapat dicapai orang lain. Yang coba kulakukan ini begitu berbeda dengan hal-hal yang lazim diinginkan perempuan pada umumnya, seperti langit dan bumi. Jadi beginilah cara yang seharusnya. (hlm. 173)
Ketersediaan
| 589/13 | 895.8 WAT g | My Library (RAK UMUM) | Tersedia |
Informasi Detil
| Judul Seri |
-
|
|---|---|
| No. Panggil |
895.8 WAT g
|
| Penerbit | Serambi Ilmu Semesta : Jakarta., 2013 |
| Deskripsi Fisik |
464 hlm.; il.; 15 x 21 cm.
|
| Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
9789790243958
|
| Klasifikasi |
890
|
| Tipe Isi |
-
|
| Tipe Media |
-
|
|---|---|
| Tipe Pembawa |
-
|
| Edisi |
-
|
| Subyek | |
| Info Detil Spesifik |
-
|
| Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain






