Detail Cantuman
Advanced SearchText
NAGA TERBANG WENDIT
Hani, kamu kira-kira bisa nggak bantuin saya bikin layout untuk buku biodiversitas Capung?”
“Waduh Pak, nggak bisa, saya kayaknya bakal sibuk kuliah.”
Penolakan tersebut selalu membayangi pikiran saya ketika menyadari bahwa kuliah S2 ternyata tidak sesibuk yang saya bayangkan. Hingga akhirnya di suatu malam saya membaca tulisan seorang blogger favorit saya, mas Swiss, berjudul Birds of Baluran National Park, Tabungan Akhirat Kelak. Pada halaman tersebut ada satu kalimat yang cukup mancep di benak saya: “Menulis buku, jika diartikan menulis sebuah ilmu, adalah tabungan saya di akhirat nanti”. Dan saya adalah desainer. Jika saya mendesain sebuah buku tentang ilmu pengetahuan keanekaragaman hayati capung, maka itu adalah tabungan saya di akhirat nanti.
Segera saya ambil ponsel,
“Pak, buku biodiversitas capungnya udah ada yang nge-layout?”
“Belum ada, Han…”
KESEMPATAN! Tuhan memang menciptakan tabungan akhirat itu spesial buat saya.
Beliau adalah Pak Wahyu Sigit, pendiri sekaligus ketua komunitas pemerhati capung: Indonesia Dragonfly Society (IDS). Mengapa capung? Rupanya, capung adalah bioindikator air bersih. Keberadaan capung di suatu perairan, mengindikasikan bahwa perairan tersebut masih bersih dan belum tercemar. Oleh sebab itu, dengan menjaga kelestarian capung, berarti menjaga keberlangsungan habitat capung dengan menjaganya dari pencemaran. Proyek buku panduan biodiversitas capung ini merupakan buku kedua yang akan diterbitkan oleh komunitas ini.
Namun, untuk mendapatkan tabungan akhirat memang butuh perjuangan. Begadang berhari-hari diantara hectic-nya Ujian Akhir Semester. Dan akhirnya, dengan bangga saya persembahkan sebuah buku berjudul “NAGA TERBANG WENDIT: Keanekaragaman Capung Perairan Wendit, Malang, Jawa Timur”
Disela-sela revisi final buku ini, saya menyadari bahwa desain juga sangat dibutuhkan bebagai komunitas atau entitas sosial untuk mewujudkan gagasan-gagasan besarnya. Dalam konteks pergerakan sosial, desain telah lama digunakan sebagai alat propaganda. Desain berperan dalam menyokong pergerakan sosial dengan cara yang kreatif dan komunikatif. Desain bertujuan membangun persepsi, mengarahkan dan mempersuasi target yang disasar. Social design – desain sosial, muncul berdasarkan pemikiran bahwa desain dapat membantu memecahkan masalah-masalah sosial. Di Indonesia, desain sosial telah banyak dilakukan, baik oleh perorangan maupun komunitas. Namun desain sosial di Indonesia ini belum memiliki sebuah wadah pergerakan. Oleh sebab itu, dirancang sebuah gerakan sosial berorientasi non-profit bernama DESAIN FOR INDONESIA. Gerakan DESIGN FOR INDONESIA bertujuan mewacanakan, mengkampanyekan dan mengkomunikasikan berbagai pemecahanan permasalahan sosial dengan pendekatan desain. DESAIN FOR INDONESIA juga berfungsi untuk menjembatani entitas sosial yang membutuhkan desain dengan desainer yang memiliki keprihatinan sosial. DESIGN FOR INDONESIA bukan hanya sebuah wadah pergerakan, namun juga menjadi pergerakan itu sendiri.
Ketersediaan
| 841/13 | 590.7 SIG n | My Library (RAK UMUM) | Tersedia |
| 842/13 | 590.7 SIG n | My Library (RAK UMUM) | Tersedia |
| 843/13 | 590.7 SIG n | My Library (RAK UMUM) | Tersedia |
| 845/13 | 590.7 SIG n | My Library (RAK UMUM) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2025-12-31) |
| 844/13 | 590.7 SIG n | My Library (RAK UMUM) | Tersedia |
Informasi Detil
| Judul Seri |
-
|
|---|---|
| No. Panggil |
590.7 SIG n
|
| Penerbit | INDONESIA DRAGONFLY SOCIETY : MALANG., 2013 |
| Deskripsi Fisik |
164 hlm.; il.; ind.; 15 x 21 cm.
|
| Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
9786021793909
|
| Klasifikasi |
840
|
| Tipe Isi |
-
|
| Tipe Media |
-
|
|---|---|
| Tipe Pembawa |
-
|
| Edisi |
-
|
| Subyek | |
| Info Detil Spesifik |
-
|
| Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain






