"Aku tak mau terlibat dalam hubungan cinta yang serius, aku takut gagal lagi"; "Ketika bercermin, aku sama sekali tak merasa puas dengan bentuk tubuhku"; "Aku tak tahan dikritik"; "Aku tidak sabaran diri cenderung terburu-buru"; "Sepertinya, aku merasa tak bahagia dengan pasanganku"; "Aku tertekan punya atasan pemarah"; "Aku benci punya pasangan yang gila kerja."

Pernyataan di atas kerap kita dengar. Semua seolah menunjukkan kelemahan diri yang membuat kita tidak nyaman menikmati hidup. Namun, janganlah terlalu menjerumuskan diri pada kelemahan, bahkan berusaha dengan sangat keras untuk menganggapnya tidak ada. Semua manusia pasti memiliki kelemahan atau kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna. Kehebatan manusia bukan karena tiadanya kelemahan, melainkan karena kemampuannya menyikapi kelemahan. Sikap terbaik adalah jika mampu memuliakan kelemahan, yaitu menerimanya sebagai bagian dari diri manusia dan menghadapinya dengan tabah, lalu mengubahnya menjadi kekuatan yang bisa meningkatkan kualitas diri. Itulah golden personality.

Golden personality tidak muncul secara tiba-tiba, perlu ada upaya memahami dan menerima semua kelemahan diri, lalu di sisi lain memunculkan lebih banyak kekuatan diri yang memang kita kuasai. Bagaimana upaya menjadi pribadi dengan golden personality, buku ini menguraikannya secara detil.


PERINGATAN!
Buku ini terlarang bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun atau memiliki ketidak-stabilan emosi, kecuali telah berkonsultasi dengan psikolog profesional berkualifikasi