Seperti apa variasi bau dan bunyi kentut para pemimpin? Berapa kali mereka kentut sehari? Apa pernah mereka kentut di saat pertemuan penting dengan tamu negara? Hahaha. Jangan-jangan, kentut mereka merdu dan harum pula baunya. Jangan-jangan juga, kentut mereka lebih busuk dari kentut Tuan Ken. Semua kemungkinan tentang kentut para pemimpin bisa terungkap dalam acara bincang-bincang itu. Pasti seru.

Siapa pula Tuan Ken sebenarnya? Jika suatu kali kau datang ke suatu tempat di pelosok kota mana saja dan mendengar suara pess halus yang diiringi dengan bau kentut superbusuk setelahnya, barangkali saat itu kau telah bertemu dengan Tuan Ken…
Review:

Melalui novel Tuan Ken(tut) inilah saya pertama kali bersentuhan dengan tulisan karya FX. Rudy Gunawan. Saya pun dibuat terkagum-kagum dengan kepiawainnya dalam memilih diksi.

Tuan Ken(tut) bukanlah bacaan novel ringan. Novel ini tuh udah kayak tulisan filsafat. Untungnya, novel ini disajikan ringan. Walau tak seringan tulisan novel-novel metropop.

Karakter dalam novel ini agak banyak, tapi FX. Rudy Gunawan berhasil membuat tokoh-tokoh yang agak banyak itu tidak membuat pembacanya jadi kesulitan dalam mengingat para tokohnya. Bahkan ada sebuah bab yang tokohnya diberi nama “rakyat buruh tani yang suka bertanya”.

Ada juga bab yang didalamnya berisikan interview. Ada juga yang merupakan isi diari dari Tuan Ken(tut).

Keseluruhan novel ini tersaji dengan jenaka. Kelucuan yang dihadirkan sedikit membantu memahami kisah yang novel yang memaparkan masalah sosial di masyarakat Indonesia ini.

Untuk sebuah buku di akhir pekanmu, novel Tuan Ken(tut) ini memang tidak sesederhana novel-novel yang sering saya bahas di rubrik Book for your weekend. Mungkin kamu akan memerlukan waktu agak lama untuk membaca sampai halaman terakhir novel ini.

Jika kamu tidak suka bacaan yang agak berat, kamu bisa melewatkan novel Tuan Ken(tut). Tapi, kalau kamu mau bacaan yang berisi dan jenaka. Novel ini layak banget untuk kamu beli di toko buku. Have a nice book for your weekend! (@iniyona)