Detail Cantuman
Advanced SearchText
GOOD MEMORIES
Maya terpaksa mengulang level 2 di kelas Bahasa Korea Kwangdae (Kwanghan University, fiktif, red.) karena tidak mengikuti Ujian Akhir gara-gara sakit flu. Di level 2 ia sekelas dengan Luc, mahasiswa asli Perancis. Bersama Luc, ia berusaha menciptakan kenangan bersama teman-teman sebelum ia pulang kembali ke Indonesia.
Good memories project ini digagas oleh adiknya, Rani, yang tak ingin kakaknya menyia-nyiakan waktu di Korea tanpa pertemanan. Berhubung Maya sadar dirinya tidak punya teman dan waktunya di Korea juga tinggal sebentar, maka setujulah dia dengan usul Rani.
Langkah pertama adalah merekam kenangan melalui kamera polaroid. Mulanya Maya memotret apapun yang menurutnya berkesan, misalnya saja kardus barang atau anting-anting. Lalu dengan sedih ia berpikir apabila memotret kenangan bersama teman akan lebih bagus. Maka dari itu, langkah keduanya adalah membuat Friendvitation Coupon atau kupon pertemanan.
Awalnya tidak ada yang berminat mendapatkan kupon Friendvitation milik Maya ketika Ahn sonsaengnim menawarkannya di kelas. Luc, akibat tak tega, yang akhirnya menerima kupon itu. Jadilah Luc dan Maya akan berteman, jika menurut expired date yang tertera di kupon, hanya selama... tiga bulan saja.
"It's a deal! Tiga bulan lagi di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemanan."
Luc menjabat tangan Maya. "Kalau kau sudah pulang ke Indonesia, kau harus terbang kembali ke Korea, oke? 18 Juli. Aku akan mengingatnya."
p.62-63
Tapi, bagaimana jika Luc ingin memperpanjang kupon itu?
Bagaimana jika Luc ingin menjadi lebih dari sekedar teman?
I have a bittersweet feeling for Maya's character. Masih ada ya zaman sekarang cewek yang segitu cintanya sama pacar mau aja diperbudak. I don't blame Alva (Maya's boyfriend) but I blame Maya's stupidity for always makes excuses for Alva's behaviour. Masa iya sih Maya mau aja disuruh Alva beli ini itu buat temen ceweknya. Bilangnya sih titip, tapi menurutku sih diporotin. Please deh..
Tapi disisi lain, saya lumayan salut sama Maya. Karena meski dia sudah sadar kalau perilaku Alva itu brengsek, ia masih membela Alva mati-matian dan nggak pernah menjelekkan pacarnya di depan Luc. Yah, bedanya bodoh sama baik kadang tipis juga sih. Cuma, Maya itu setia banget lah. She's a keeper.
Sementara Luc sendiri.. hm, he's unique. Seribu satu deh. Masa iya ada cowok hetero yang suka make-up tapi tetep macho. Haha, ada. Dan saya sukanya disini Luc benar-benar suka sama Maya nggak pakai gengsi ataupun ego. Tipikal cowok drama korea banget lah, saya suka.
Ketersediaan
| 715/14 | 899.2213 LIA gm | My Library (RAK UMUM) | Tersedia |
Informasi Detil
| Judul Seri |
-
|
|---|---|
| No. Panggil |
899.2213 LIA gm
|
| Penerbit | HARU : Jakarta., 2014 |
| Deskripsi Fisik |
340 hlm.; 13 x 19 cm.
|
| Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
9786027742224
|
| Klasifikasi |
890
|
| Tipe Isi |
-
|
| Tipe Media |
-
|
|---|---|
| Tipe Pembawa |
-
|
| Edisi |
-
|
| Subyek | |
| Info Detil Spesifik |
-
|
| Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain






