Image of ME & YOU VS THE WORLD

Text

ME & YOU VS THE WORLD



Usia Sera baru 14 tahun, sedangkan Jeremy sudah berusia 28 tahun. Akankah cinta mereka bisa berlangsung lama?

Jeremy Mulen bukan cowok kemarin sore.Juga bukan cowok yang tak laku.Jika tidak percaya, silakan tanya pada Vida, Amy, Nisa, dan Nike. Yang pertama dan kedua adalah mantan pacar, dua terakhir adalah teman tapi mesra. Tetapi kenyataan ini tidak membuat Jeremy merasa puas. Sebaliknya, sejak Vida meminta putus karena akan menjalin hubungan dengan mantannya, Prido. Jeremy mulai mempertanyakan dirinya sendiri apa yang sebenarnya ia cari?

Di usianya ke-28 tahun, Jeremy bersama teman-temannya harus mengadakan wawancara di sebuah sekolah SMA 333 untuk keperluan kantor Periklanan, tempat ia bekerja. Disini, untuk pertama kalinya hawa murtad dari janjinya mulai berkobar. Beberapa waktu yang lalu. Ia sempat berujar bahwa dia tidak akan berpacaran dengan ABG. Namun sekarang di hadapannya, Sera Karina, gadis berumur 14 tahun mengguncang janjinya.

Dari cuma chatting, curhat, dan SMS-an. Diam-diam cinta mereka mulai tumbuh. “Aku suka kamu.” Sera Karina dengan suara manjanya membuat Jeremy tiba-tiba blank. Jeremy berusaha mempertahankan janji. Tapi bobol. “Mau jadi pacar aku?” Tanya Jeremy. “Yes, aku mau,” jawab Sera. Maka resmilah mereka berpacaran.

Berpacaran dengan ABG bagi Jeremy memang membutuhkan kesabaran. Sampai suatu ketika, saat Jeremy sedang kalut, ia membentak Sera. Jeremy jengkel dan cemburu ketika Sera memberitahunya, bahwa ada seorang pria yang menyebutnya cantik. Jeremy menuduh Sera, bahwa gadis itu justru suka akan penilaian pria itu. Sera ngamuk. Dan sejak saat itu mereka tidak pernah ketemu lagi, sampai suatu saat…

“Kita putus”. Permintaan Sera membuat Jeremy kacau. Ia berusaha meminta maaf atas sikap kasarnya pada Sera. Tetapi pintu sudah tertutup. Di waktu-waktu, sesudah putus dari Sera, Jeremy merasa aneh pada dirinya. Ini aneh. Bukan pertama kalinya ia putus cinta. Tetapi kenapa baru sekarang ia sungguh menderita. Jeremy menyadari, meski Sera cuma seorang ABG. Ia mengajarinya untuk tidak suka dugem. Gadis itu mengajarinya arti cinta dengan cara unik. Bukan dengan gaya seorang yang lebih dewasa, bukan pula dengan gaya seorang guru yang lebih berpengalaman, tetapi dengan kepolosannya menghadapi segala sesuatu.

Cerita yang disajikan unik. Untuk ukuran Indonesia, saya rasa baru kali ini ada novel dengan pasangan tokoh dengan jarak umur berbeda jauh di latar belakang moderen. Tidak mengada-ada, tidak pula disertai dengan puisi-puisi cinta sebagaimana novel teenlit biasanya, namun novel ini tetapi cukup enak untuk dinikmati.

Gaya bahasa yang dipakai adalah bahasa gaul. Saking gaulnya, sampai ada beberapa kata yang terpaksa saya “googling” agar tahu artinya. Maklum saya meninggalkan dunia ABG bertahun-tahun lalu.

Sampul buku cukup menyiratkan isi novel: Sepasang kaki dewasa dan Sepasang kaki ABG. Pada saat novel ini ditulis, biasanya sampul dibuat dalam gambaran alam, semisal tanaman, bunga, atau sekedar gradasi warna. Di novel ini, sepasang kaki tanpa bagian atas menyiratkan misteri. Pembaca dipaksa berimajinasi sendiri, bagaimana rupa empunya kaki tersebut. Mungkin juga para pembaca bisa memasukkan sendiri wajah mereka.

Akhir kata, sebagai para pencari cinta tidak pernah mundur karena pernyataan putus dari mantan, namun justru terpacu mencari gerbang cinta yang lain.


Ketersediaan

33/15899.2213 MEU myMy Library (RAK UMUM)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
899.2213 MEU my
Penerbit Wahyu Media : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
280 cm.; 15 x 21 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
9797956024
Klasifikasi
890
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this