Detail Cantuman
Advanced SearchText
TEMBANG KAMPUNG HALAMAN
Di stasiun pun pada saat menjelang keberangkatannya, Ipul sudah tidak berharap banyak Imas akan datang. Walaupun dia berharap kejadian seperti sepuluh tahun lalu berulang. Saat itu semua orang mengantarnya ke stasiun. Kecuali Maisaroh, yang raib entah kemana. Sekarang, malah Masaroh yang melepasnya pergi. Tak ada Agus dan Imas.
Ipul menyanderkan wajahnya ke kaca jendela kereta api. Dia begitu nelangsa. Tanpa di duga, air mata menelusuri pipinya.
"Kenapa, Nak?" Ibu tua itu merasa prihatin.
Ipul menatapnya. Dia mengusap matanya yang basah. Dia berkata, atau mungkin cuma bergumam, entah pada siapa,
"Saya tidak punya siapa-siapa lagi sekarang."
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
| Judul Seri |
-
|
|---|---|
| No. Panggil |
F GON t
|
| Penerbit | PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta., 2003 |
| Deskripsi Fisik |
260 hlm.; 13 x 19 cm.
|
| Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
9795119877
|
| Klasifikasi |
F
|
| Tipe Isi |
-
|
| Tipe Media |
-
|
|---|---|
| Tipe Pembawa |
-
|
| Edisi |
-
|
| Subyek | |
| Info Detil Spesifik |
-
|
| Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain






