Buku berjudul Dongeng dari Utara ini adalah antologi puisi tunggal karya Made Adnyana Ole, seorang penyair Bali yang sudah terbilang kawakan. Sajak-sajak yang ditulis oleh sebagian besar penyair Bali – terutama yang sezaman dengan Ole – memang memiliki daya ungkap dan “aroma” yang khas dan berbeda dengan sajak-sajak daerah lain. Daya ungkap dan “aroma” itu tercium pula dalam sajak-sajak Ole dalam buku ini. Sehingga dengan demikian, Ole menjadi bagian eksponen yang membesarkan gaya penulisan Bali semacam itu. Bila ada orang yang hendak mencatat perjalanan persajakan Bali, maka tak pantas kiranya untuk tak menyebut nama Ole.
Buku ini memuat 57 sajak dengan diklasifikasikan dalam tiga bagian: 2007-2012, 1996-2006 dan 1986-1995. Klasifikasi itu, tentu saja, menandai rentang waktu penulisan dan “alam” sajak-sajaknya. Di dalam pengantarnya, Ole menguraikan proses kreatif kepenyairannya. Menurutnya, sajak-sajaknya dalam antologi puisi ini dipengaruhi oleh tiga alam berbeda, yaitu alam pertanian di Tabanan, alam perkotaan di Denpasar dan alam pesisir di Singaraja. Sejumlah tema dan idiom-ideom dari tiga alam berbeda itu yang disyairkan dengan ciri khas persajakan Bali oleh Ole secara kreatif terjelma ke dalam sajak-sajaknya serangkaian eksotisme yang musykil untuk diungkapkan.