Detail Cantuman
Advanced SearchText
LET THE SKY FALL
Dihancurkan oleh masa lalu. Dipisahkan oleh masa depan. Disatukan oleh cinta.
Vane Weston tak tahu bagaimana ia selamat dari tornado kategori lima yang menewaskan orangtuanya. Dan ia tak menyangka, gadis cantik berambut gelap yang merasuki mimpi-mimpinya setiap malam semenjak badai, ternyata benar-benar ada.
Audra seorang sylph yang menguasai elemen udara. Ia meniti angin, mengubahnya menjadi lagu-lagu yang membuai, bahkan menganyamnya menjadi senjata dengan seuntai perintah. Ia adalah pelindung Vane dan telah bersumpah menjaga keselamatan Vane, meski nyawa menjadi taruhannya.
Ketika sebuah kesalahan gegabah mengungkap lokasi mereka pada musuh yang membunuh keluarga mereka berdua, Audra terpaksa menolong Vane mengingat kembali jati dirinya. Ada kekuatan yang harus diklaimnya – bahasa rahasia Angin Barat yang hanya bisa dimengerti oleh pemuda itu. Namun, dengan terkuaknya pusaka itu, kenangan kelam yang Audra sembunyikan selama ini, juga akan terkuak. Dan bahaya terbesar yang mereka hadapi bukanlah musuh yang hendak membinasakan mereka, melainkan cinta terlarang yang mulai tumbuh di antara mereka berdua.
Review:
Sebenarnya, aku sudah lama tahu tentang buku ini sebelum MIC Publishing menerbitkan versi terjemahannya. Ebooknya bahkan sudah lama sekali nongkrong di folder laptopku, menunggu entah kapan dibaca. Waktu buku ini terbit, dengan sampul cantik yang sama dengan aslinya, jelas aku sangat tergoda untuk membeli buku ini saat melihatnya di toko buku. Tapi aneh, tiap kali aku ke toko buku, berkali-kali buku ini aku pegang, berkali-kali pula aku taruh kembali di tempatnya. Mungkin karena merasa aku sudah punya ebook, jadi lebih baik baca yang itu aja.
Ternyata, alasannya karena aku bakalan dapat buku ini gratis dari editornya; Mbak Sari Rachmatika! Ditawarkan untuk mereview buku ini, tentu saja aku nggak menolak. Apalagi setelah mendengar banyak hal bagus tentang ceritanya.
Nah, jadi pada awalnya, aku agak bingung baca buku ini. Bukan karena terjemahannya, lho. Tapi karena cerita yang mengangkat tokoh SYLPH alias manusia angin itu masih asing buatku. Yang lagi ramai di pasaran, kan, cerita-cerita tentang vampir, demigod, malaikat, pemburu bayangan, penyihir, dan peri-peri. Jadi cerita tentang sylph ini seperti penyegaran. Sesuatu yang baru, yang perlu dicerna dan dipelajari. Bedanya dengan pelajaran sekolah, mempelajari sylph di buku ini menyenangkan dan seru. Ditambah lagi dua tokoh utamanya sangat mudah disukai.
Vane Weston, tokoh utama cowok di buku ini, adalah seorang remaja yang sangat manusiawi sekali. Pola pikirnya, caranya bicara, sampai caranya menyindir seringkali bikin aku ngakak. Apalagi kalau sudah mikirin Audra. Aduh! Kayak gini harusnya cowok itu! Kayak apa? Baca aja bukunya. Aku nggak mau spoiler meskipun jari ini udah gatal mau ngetikin semua pikiran Vane itu.
Ketersediaan
| 411/15 | 823.308 MES l | My Library (RAK UMUM) | Tersedia |
Informasi Detil
| Judul Seri |
-
|
|---|---|
| No. Panggil |
823.308 MES l
|
| Penerbit | MIC (MENUJU INSAN CEMERLANG) : SURABAYA., 2014 |
| Deskripsi Fisik |
380 cm.; 15 x 21 cm.
|
| Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
| ISBN/ISSN |
9786028482875
|
| Klasifikasi |
820
|
| Tipe Isi |
-
|
| Tipe Media |
-
|
|---|---|
| Tipe Pembawa |
-
|
| Edisi |
-
|
| Subyek | |
| Info Detil Spesifik |
-
|
| Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain






