Image of WALKING AFTER YOU: KAU TAK PERLU MELUPAKAN MASA LALU, KAU HANYA PERLU MENERIMANYA

Text

WALKING AFTER YOU: KAU TAK PERLU MELUPAKAN MASA LALU, KAU HANYA PERLU MENERIMANYA



Masa lalu akan tetap ada. Kau tidak perlu terlalu lama terjebak di dalamnya.

Pada kisah ini, kau akan bertemu An. Perempuan dengan tawa renyah itu sudah lama tak bisa keluar dari masa lalu. Ia menyimpan rindu, yang membuatnya semakin kehilangan tawa setiap waktu. Membuatnya menyalahkan doa-doa yang terbang ke langit. Doa-doa yang lupa kembali kepadanya.

An tahu, seharusnya ia tinggalkan kisah sedih itu berhari-hari lalu. Namun, ia masih saja di tempat yang sama. Bersama impian yang tak bisa ia jalani sendiri, tetapi tak bisa pula ia lepaskan.

Pernahkan kau merasa seperti itu? Tak bisa menyalahkan siapa-siapa, kecuali hatimu yang tak lagi bahagia. Pernahkah kau merasa seperti itu? Saat cinta menyapa, kau memilih berpaling karena terlalu takut bertemu luka.

Mungkin, kisah An seperti kisahmu.
Diam-diam, doa yang sama masih kau tunggu.

* * *


Buku ketujuh saya telah melalui perjalanan panjang. Saya ingat kali pertama ide cerita An dan Arlet datang kepada saya. Ketika itu, televisi menayangkan kompetisi memasak di Australia. Ada sepasang gadis kembar yang berbagi impian membuka restoran bersama. Saya sedang menulis Montase. Tebersit di pikiran saya, naskah saya berikutnya adalah tentang mereka. Dan, setelah menuntaskan apa yang harus dituntaskan, saya pun mulai menulis cerita mereka. Jadi, seharusnya, ini bukan buku ketujuh, melainkan kelima.

Tetapi, seperti yang saya katakan, buku ini telah melalui perjalanan panjang. Beberapa kali, dia harus menunggu diselesaikan karena London: Angel dan Interlude bermain curang. Pernah juga empat belas bab awal tiba-tiba hilang. Penyuntingannya pun memakan waktu, begitu pula penataan letak dan perancangan sampulnya. Ada banyak revisi dan semua menguras tenaga.

Hampir tiga tahun sejak kata pertama ditulis, akhirnya, buku ini terbit. Saya sangat lega. Kini, mengingat apa-apa saja yang terjadi selama proses penulisan buku ini membuat saya tersenyum dan menggeleng-geleng sendiri.

Nah, biar saya beri sedikit gambaran tentang buku ketujuh saya.

Walking After You diperuntukkan bagi kalian yang memandangi hujan dengan sedih. Dalam buku ini, An si tokoh utama dan kembarannya, Arlet, akan bercerita tentang impian, toko kue kecil di suburban, hujan setempat yang sendu, kenangan, dan penyesalan.

Kita semua pernah merasakan itu. Kita semua pernah melakukan kesalahan. Kita semua pernah berharap bisa memutar balik waktu dan mengulangi segalanya dari awal.

Selain mereka, ada lelaki melankolis yang pemalu, perempuan pembawa hujan, dan lelaki penyuka salsa. Ada souffle, truffle, macaron, dan penganan-penganan manis lainnya. Tetapi, ada juga ristorante dan pelarian besar-besaran ke Italia. Ada fettuccine, ravioli, dan farfalle. Dan--satu lagi--ada payung merah.


Ketersediaan

494/15813.08 RAM wMy Library (RAK UMUM)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
813.08 RAM w
Penerbit Gagas Media : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
380 cm.; 13 x 19 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
9789797807726
Klasifikasi
810
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this