Image of DEAR SISTER: SAAT HARAPAN MENUJU ARAH TAK SEHARUSNYA

Text

DEAR SISTER: SAAT HARAPAN MENUJU ARAH TAK SEHARUSNYA



Mengapa harapan selalu datang bersama rasa kecewa di hati?
Mengapa harus mengorbankan sesuatu yang berarti,
demi cinta yang belum tentu sejati?

Aruna
Aku pernah melihat bagaimana harapan harus pupus di tanganku
Dan rasanya menyakitkan.
Kesalahan masa remaja yang tak kulupa.
Aku berjanji, orang yang paling kusayang,
Ia tak kan mengalami kehilangan dan sakit yang sama.

Nayla
Aku belum tahu banyak tentang cinta,
Tetapi aku tahu cinta tak selalu sejati.
Aku masih menerka-nerka ke mana arah langkah untuk cita-cita,
Tetapi suatu hari, aku pasti tahu arah yang kutujua.
Aku belum tahu banyak,
Tetapi bolekah aku belajar untuk menjalaninya?
Aku mungkin belum mampu,
Tapi bukankah kita tak tahu jika kita belum pernah mencoba?

Bersama Aruna dan Nayla, kau akan menemukan kisah cinta,
Keluarga dan cita-cita yang sempat patah.
Juga tentang ketabahan untuk mempertahankan impian dan jati diri.
***

“Kamu sibuk, aku sibuk, kita semua sibuk. Tapi, tidak menepati kesepakatan yang pernah kita buat bersama merupakan hal yang tidak bertanggung jawab. Tidak seharusnya kesibukan bisa menjadi alasan untuk lepas dari tanggung jawab.” (Hal. 49)

Novel ini bertutur dengan sudut pandang orang pertama dari dua orang yang berbeda. Mereka adalah Aruna dan Nayla. Keduanya adalah dua saudari dengan selisih usia 4 tahun. Aruna yang usianya lebih tua digambarkan bahwa secara fisik terlihat lebih awet muda dari Nayla, adiknya.


Selain itu dari segi kepribadian mereka cukup berbeda. Aruna tipikal orang yang serius dengan menganggap penting prestasi akademik. Sedangkan Nayla lebih cuek, santai dan lebih bersemangat.

Novel ini sebenarnya mengisahkan konflik yang cukup banyak terutama dari sisi Aruna. Konflik percintaan dari masing-masing mereka. Serta konflik internal yang muncul karena sikap perhatian Aruna yang berlebihan pada Nayla. Aruna yang menyimpan kesedihan dan rasa bersalah karena tidak bisa mengikuti jejak sang ayah menjadi dokter mendorong Nayla terlalu keras karena merasa khawatir pada masa depan adiknya. Sayangnya ini ditangkap berbeda oleh Nayla. Ia merasa bahwa Aruna terlalu mencampuri urusannya, terlalu mengatur –atur hidupnya. Mengalahkan papa dan mamanya sendiri.

Aruna yang jatuh cinta pada vokalis Morningdew, Cesare, ternyata harus mendapati bahwa laki-laki itu adalah kekasih baru Elisa, sahabatnya. Di lain pihak, Nayla juga sedang jatuh cinta pada seorang kakak kelasnya, Yulian. Namun sikap ramah Yulian pada semua perempuan membuat Nayla bingung.

Ah, pada akhirnya lingkaran percintaan mereka akan merumit dan berdampak pada hubungan Nayla dan Aruna. Mereka merenggang. Apakah hubungan Aruna dan Nayla akan terus mendingin? Bisakah mereka baikan kembali?

***

“Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Menjaga diri sendiri tetap hidup adalah satu hal yang wajib dicamkan apabila terjadi sesuatu yang tidak diduga. Pastikan keselamatan diri dengan bersikap mandiri, setelahnya baru menolong orang lain, bukannya njagani orang lain untuk menolong kita.” (Hal. 175)

Saat dikabari oleh penulisnya, saya senang sekali karena berkesempatan mereview buku ini. Meski sekarang sedang tertarik dengan buku bertema pernikahan, namun ternyata membaca buku ini menjadi hiburan yang menarik. Meski bikin iri.

Sebagai anak perempuan satu-satunya dengan diapit 2 kakak dan 2 adik cowok membuat saya memiliki pertanyaan, “Bagaimana ya rasanya punya saudara perempuan?” Hm..dan saat membaca Dear Sister ini saya malah jadi berpikir ternyata punya adik perempuan dan kakak perempuan ternyata sama ribetnya dengan punya saudara laki-laki. Ha..ha.. tenang saya tidak akan curhat di sini.

Saya mau ngobrolin tentang Dear Sister saja, ah. Awalnya saat lihat sampul depannya, saya mengira bahwa konflik akan bertempat di acara pendakian yang dilakukan oleh dua orang saudara perempaun. Tapi ternyata saya salah. Meskipun di dalam novel ini juga ada adegan pendakian, namun bukan bagian dari puncak konflik.

Kisah Aruna dan Nayla adalah kisah dua kehidupan yang saling beririsan. Jadi terasa personal karena menggunakan sudut pandang orang pertama dan karena hubungan persaudaraan mereka.

Selain itu novel ini sangat informatif, lho. Untuk yang belum kenal kota Yogyakarta bisa semakin kenal dengan kota tersebut berkat informasi-informasi yang disisipkan dalam buku ini. Ada informasi tentang wedang ronde, alun-alun kidul dan mitosnya, hingga informasi tentang hutan wanagama.

Kalau bicara tentang penokohan, dari seluruh tokoh yang ada di dalam novel ini, saya malah naksir Wangga, teman se-band Cesare yang naksir Aruna. Saya suka sikapnya yang cuek tapi cenderung perhatian.

Sedangkan untuk sosok Aruna dan Nayla tidak ada perbedaan yang mencolok dari cara bertuturnya. Masih terasa mirip. Padahal seharusnya bisa dibuat cukup berbeda karena karakter mereka cukup berbeda.

Oiya, ada sebuah ketidakkonsistenan yang membuat saya sedikit bingung. Jika Nayla dan Aruna terpaut 4 tahun, itu berarti saat Nayla kelas X berarti Aruna baru tingkat dua. Kok di halaman 209 disebutkan bahwa Aruna adalah alumni tahun ketiga? Harusnya masih terhitung sebagai alumni tahun kedua.

Di luar kekurangannya, buku ini menampilkan dinamika hubungan persaudaraan yang manis. Membuat saya merasa, wah begini kali ya rasanya punya saudara perempuan. Dan ending ceritanya berhasil menerbitkan senyum saya. He..he..


Ketersediaan

512/15899.2213 ROS dsMy Library (RAK UMUM)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
899.2213 ROS ds
Penerbit Gagas Media : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
viii + 272 hlm.; 13 x 19 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
9789797807979
Klasifikasi
890
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this