Puisi membahasakan suara hati. Ia adalah wujud nyata dari gema suara hati yang lembut. Buah karya Santisima Gama berjudul Virgin, di Manakah Perawanmu? Ini adalah letupan suara hati untuk menanggapi persoalan-persoalan konkret di negeri ini, bahkan menjangkau lebih. Jika para politisi menggunakan bahasa bias, bahkan ganda; para agamawan menggunakan bahasa terlampau santun, bahkan melayang; dan para selebritis menggunakan bahasa bombastis demi citra diri, maka Santisima menggunakan bahasa yang lugas, tajam, cermat, singkat, padan dan indah.
Tema-tema yang diangkat dan tersaji dalam bahasa puisi ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap aneka persoalan bangsa ini. Santi mencoba bersuara, dengan bahasa yang tak hanya menyentak budi tetapi juga emosi dan imajinasi; tak hanya menyangkut pemahaman tetapi juga perasaan. Apalagi kalau pembaca adalah seorang yang menyukai bahasa puisi, maka ia akan dengan mudah mencerna pesan yang hendak disampaikan penulis. Apakah orang seperti ini adalah Anda sendiri?