Image of KATASTROFA

Text

KATASTROFA



Katastrofa secara harafiah berarti bencana atau malapetaka besar . Novel thriller fiksi ilmiah karya Jodhi Giarso ini memang terkait dengan sebuah peristiwa bencana besar yang bakal mengancam Indonesia yaitu meletusnya gunung berapi Tambora di Sumbawa. Sejarah mencatat Tambora pernah meletus secara dahsyat pada tahun 1815 dimana letusannya sepuluh kali lebih besar dari Krakatau sehingga menyebabkan kehancuran lingkungan di sekitarnya secara dahsyat dengan jumlah korban lebih dari 92.000 orang.

Kono suara letusan gunung Tambora sampai terdengar hingga Sumatera, abunya menghalangi masuknya sinar matahari, secara global dampak yang ditimbulkan menyebabkan turunnya suhu bumi dan mengubah wajah dunia. Dampaknya terasa hingga Eropa, saat itu orang-orang di Eropa menyebutnya sebagai Tahun Tanpa Musim Panas, hal ini pula yang dikaitkan orang menjadi salah satu penyebab kekalahan Napoleon di Medan Perang.

Bagaimana mungkin Tambora yang sudah tertidur selama hampir 200 tahun ini bisa mengancam Indonesia kembali? lewat novel ini penulis mencoba memberikan penjelasan ilmiahnya. Di novel ini dikisahkan sekelompok orang mencoba melakukan suatu usaha ilmiah untuk membangunkan Tambora dari tidurnya dengan tujuan untuk mengatasi pemanasan global yang mengancam dunia. Bagaimana mungkin? di novel ini sekelompok orang tersebut percaya bahwa cara paling efektif untuk menurunkan suhu bumi adalah dengan cara meletuskan Tambora sehingga suhu bumi akan turun seperti yang terjadi 200 tahun yang lampau.

"Sudah bukan rahasia lagi, bila berhubungan dengan pemanasan global, manusia adalah penyebab utamanya. Manusia memang penyakit kronis bagi bumi.... Sebuah solusi yang sangat masif bisa mengurangi jumlah manusia secara signifikan... pembantaian manusia" (hlm 283)

"Kita bisa merancang bencana di lempeng tektonik. Alat yang kami punya akan menghasilkan gempa di gunung api, dan ketika meletus, kita akan mengulangi letusan terbesar yang pernah direkam oleh sejarah - seperti pada 1815...Sebuah letusan terbesar di dunia akan menyebabkan beberapa bagian bumi tertutup awan hitam, sinar matahati akan terhalang...fotosintesis berhenti, manusia kelaparan, udara kotor, air tercemar, dan manusia akan mati. Tidak ada lagi pemanasan global. Yang perlu dilakukan hanya membuat sebuah bunker yang dapat menampuang orang-orang berguna selama setahun-dua tahun. Setelah itu orang-orang akan keluar dari bunker melihat matahari bersinar lagi, merasakan udara sejuk, dan air yang sudah tersaring dengan sendirinya. Dengan orang-orang terbaik, manusia bisa membangun kembali peradaban dari keping-keping kehancuran." (hlm 284)


Ketersediaan

313/17813.08 GIR kMy Library (RAK UMUM)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
813.08 GIR k
Penerbit MOKA MEDIA : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
275 hlm.; 15 x 21 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
9797959082
Klasifikasi
810
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this