Cinta membuat setiap insan menjadi lebih dewasa. Datang dengan tiba-tiba, melewati celah kehidupan yang tak nampak oleh mata. Cinta adalah keindahan dari Tuhan yang tak terperikan yang begiu saja mengisi celah kosong dalam relung hati dan menjalar ke seluruh jarinan tubuh. Cinta seperti halnya kanvas kosong, menunggu seseorang mengangkat kuasnya, lalu bercerita. Yang bila kita coba pahami semakin rumitlah dia... karna cinta adalah rahasia terbesar Tuhan. Pada akhirnya hati saja yang bisa memahaminya.


Cinta Tanpa Warna adalah novel karya penulis Kartika Sari kelahiran Makasar, 23 Maret 1990. Novel ini adalah karya keduanya yang berkisah tentang kehidupan cinta dan konflik sepasang suami istri, Reyhan dan Dinda. Saling mengenal karena pertemuan tak terduga hingga menjalin hubungan kasih selama empat tahun. Dinda pun dilamar tepat tiga bulan setelah wisudanya. Tidak lama setelah menikah, mereka pun pindah ke Makasar, Sulawesi karena pekerjaan Reyhan sebagai abdi negara (Polisi). Menjalani kehidupan baru bersama sebagai sepasang suami istri namun hingga tahun ke-5 pernikahan mereka belum juga dikaruniai anak.. bahkan ketika banyak masalah yang mulai datang silih berganti.

Penulis membawa alur cerita secara deduktif-induktif (campuran) dimulai dari Dinda yang merasa tidak tahan akan suasana dan kehidupan berumah-tangganya. Sejak tahun ketiga pernikahan, Reyhan mulai menunjukan perubahan sikapnya yang drastis. Permasalahan sekecil apapun mampu membuat mereka saling memaki, bahkan Reyhan tega menginap di hotel demi memenuhi hasrat kemarahannya.
Kemudian alur cerita berpindah saat Dinda kembali mengenang saat awal perjumpaannya.