SAYA BERAMBISI MENJADI PRESIDEN

Zaman Orde Baru (1965-1998) adalah cermin dan sumber pembelajaran yang sangat berharga, terutama bagi generasi muda. Bur Rasuanto, sastrawan dan kolumnis surat kabar yang menjadi salah seorang saksi sejarah masa itu, menggambarkan bagaimana sesungguhnya situasi bangsa dan tanah air Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Melalui goresan pena ia rajin mengingatkan para pemimpin bangsa yang menjalankan praktik-praktik pemerintahan dan bernegara yang dinilainya keliru dan tidak sejalan dengan kaidah demokrasi.

Berbagai penyakit sosial-politik akut yang menjadi karakter era rezim militer juga menjadi bahan sorotan Bur. Maraknya praktik suap, sogok-menyogok, korupsi, kehidupan demokrasi yang semu, politik kekerasan, hingga soal krisis sportivitas dalam dunia persepakbolaan diulasnya dan ditanggapi secara kritis. Disampaikan dengan blak-blakan, lugas, tanpa tedeng aling-aling, gaya khas Bur Rasuanto.

Bur Rasuanto kelahiran Palembang, 1937. Sempat menjadi wartawan harian Kami, redaktur surat kabar Indonesia Raya dan redaktur majalah Tempo.