Ketiga agama monoteistik besar dunia–Yudaisme, Kristen, dan Islam–menghormati sang Nabi Api. Bagi umat Yahudi, Elia adalah perintis jalan bagi Mesias, seorang utusan antara Surga dan dunia, pembaru bangsa pilihan Allah. Di dalam Injil, Elia tampak bersama Musa dalam peristiwa tranfigurasi dan memberikan kesaksian tentang keilahian Yesus. Bagi umat muslim, kita hidup karena Elia hidup. Bagi ketiganya, dia adalah model sempurna kesetiaan kepada Allah. Di dalam buku ini, Pater Kilian Healy menyuguhkan tantangan abadi Nabi Elia: Jika Tuhan itu Allah, ikutilah Dia; jika Baal, ikutilah dia. Elia tetap memanggil para hamba Allah Yang Maha Tinggi untuk membuang berhala-berhala mereka dan kembali menyembah Tuhan Yang Esa. Baal-baal konsumerisme dan kepentingan pribadi yang sembrono mungkin kurang dikenali daripada berhala-berhala, tetapi mereka justru lebih berbahaya dalam menyesatkan umat Allah. Elia, sang Nabi Api menantang kita untuk berdiri tegak dan diperhitungkan.