Image of TELEGRAM

Text

TELEGRAM



Tokoh utama Aku yang mengalami berbagai macam pergulatan dalam pikirannya ketika ia harus menetap di kota Jakarta guna mengadu nasib. Ia merasa menjadi beban bagi keluarganya sejak meninggalnya ayahnya beberapa tahun yang lalu. Namun ia tidak terlalu memikirkan apa-apa yang terjadi. Dulu sewaktu ia tinggal di Bali ia mempunyai kekasih bernama Norma.rnrnNorma adalah wanita yang selama ini menjaga ibu; nenek-kakek Aku. Inilah pembuktian rasa cinta Norma kepada Aku walaupun Norma belum resmi menjadi istri Aku. Aku hidup dengan ketidakjelasan di Jakarta. Dan lambat laun Aku mengalami perubahan. Tak jarang ia mabuk-mabukan dan main wanita.rnrnPada suatu malam ia pergi ke sebuah club; berfoya-foya dan memuaskan dirinya dengan para kupu-kupu malam. Namun memang tak ada wanita yang benar bisa membuatnya nyaman.rnrnDi sebuah bioskop ia bertemu dengan sesosok wanita berparas ayu bernama Rosa. Merekapun saling berkenalan. Rosa adalah tipe wanita idaman Daku. Namun meskipun Rosa adalah wanita idaman Daku; Daku tetap tak ada niatan untuk menikahi Rosa. Daku hanya ingin memuaskan dirinya dengan berhubungan intim tanpa ada ikatan yang sah. Rosa juga tidak keberatan dengan keadaan itu. Mereka sering terlihat berduaan menuju hotel.rnrnTak disangka Rosa menghilang tak ada jejak; hal ini membuat Daku kehilangan. Berhari-hari lamanya ia mencari-cari dimanakah Rosa berada akan tetapi ia tak menemukan jejak si cantik itu. Tak hentinya ia mencari Rosa tiada rasa putus asa sedikitpun.rnrnBeberapa hari kemudian ia mendapat sebuah telegram dari Bali namun ia takut untuk membaca telegram itu meskipun ia teramat penasaran dengan isi telegram itu. Banyak hal terlintas dalam otaknya sebelum ia membuka telegram itu. Namun ternyata isi telegram itu membawa kabar kematian ibunya dan menyuruhnya untuk segera pulang dan kembali ke tanah kelahirannya itu. Hal ini membuatnya kaget dan tak percaya. Dan rasanya ia tak ingin kembali ke Bali karena ia tak ingin mengahadapi berbagai masalah yang kelak pasti akan muncul. Pastilah ia merasa tidak bebas jikalau nantinya waktunya terkuras habis hanya untuk mengurus keluarganya.rnrnAkhirnya Aku membeli tiket pesawat untuk kembali ke Bali. Sesampainya ia di Bali; ia langsung menyegerakan pulang demi menyaksikan jasad ibunya. Ia merasa sangat terpukul dengan kematian ibunya. Bukan hanya karena sedih ditinggal mati; namun ia juga bingung bagaimana nantinya ia mengurusi keluarganya.rnrnDi sisi lain; Norma memintanya untuk segera menikahi Norma. Keadaan ini benar-benar membuat Daku terpojok. Tapi tetap saja Daku belum mempunyai keinginan untuk menikah. Hal ini membuat Norma kecewa atas sikap Daku yang memberikan respon negatif. Norma pun perlahan meninggalkannya. Ternyata apa yang diperbuatnya selama ini tak berarti apa-apa buat Daku; sia-sia. Impian Norma untuk menikah dengan Daku dan hidup berbahagia dengannya selamanya hanyalah mimpi belaka yang tak berujung nyata. Mau tak mau Norma harus merelakan itu semua terkubur. Sejak itu Norma tak lagi mengharapkan Daku untuk menikahinya.rnrnDaku masih berharap kepada Rosa. Karena hanyalah Rosa yang dapat membuatnya merasa nyaman dalam kehangatan tubuhnya. Daku benar-benar tergila-gila kepada Rosa. Baginya; hanya Rosa yang benar terlihat sempurna di matanya. Bahkan setiap ia bertemu dengan wanita berparas ayu ia selalu mengingat Rosa. Namun itu semua hanyalah bayangan semu; tidak nyata. Rosa hanyalah wanita khayalan yang hanya bisa dilihat dan dirasakan oleh Aku.rnrnAku memiliki anak angkat yang baik; yang selama ini telah merawat aku. Ia adalah seorang gadis bernama Sinta. Sinta selalu berusaha menyadarkan ayahnya bahwa Rosa tidaklah nyata. Rosa tidak benar-benar ada; maya. Semakin hari penyakit psikologis Daku semakin parah. Seperti orang gila ia terus dihantui oleh sosok Rosa yang sebenarnya tak lain hanyalah makhluk khayalan Aku.rnrnPerjuangan Sinta pun tidaklah sia-sia; ia berhasil memberi pengertian kepada Daku dan membuatnya sadar bahwa Rosa hanyalah sekedar khayalan dan untuk menyegerakan Daku melupakan kekasih khayalannya itu. Perjuangan yang tidaklah mudah. Sedikit demi sedikit Daku mencoba untuk melupakan Rosa dan mengubah keanehan perilakunya.rnrnPernah Daku berpikir untuk menikahi Sinta; namun akhirnya Daku sadar bahwa Sinta tak pantas untuk dijadikan istri karena selain ia adalah anak angkat; usia Sinta masih tergolong belia. Tak hanya itu; Sinta telah berusaha untuk merawat neneknya yang sudah sepuh; bahkan ia memutuskan untuk menjadi layaknya orang biasa dengan hidup normal.rnrnTiba-tiba ia merasa kondisi tubuhnya begitu lemah; tiba-tiba bergetar dan seperti terserang demam. Ia pun merasa khawatir jikalau itu semua berasal dari kupu-kupu malam yang pernah tidur dengannya. Ketakutannya membuatnya teringat akan temannya yang juga tertular penyakit yang berakibatkan mempunyai anak yang cacat. Ia pun segera memeriksakan kondisi tubuhnya ke dokter.rnrnApa yang selama ini ia alami tentang telegram yang telah digenggamnya adalah sekedar khayalan yang dibuatnya sendiri. Selama ini ia mengalami krisis kejiwaan sampai-sampi tidak bisa membedakan manakah yang nyata dan manakah yang maya.rnrnSeringkali ia menyadari bahwa apa yang terjadi itu tidak benar-benar terjadi. Itu semua hanya manifestasi dari kekhawatirannya yang berlebihan yang berdampak buruk terhadap dirinya sendiri sehingga ia merasa bahwa ketidaknyataan itu adalah fakta nyata. Tak lama kesadarannya hilang; dan ia kembali berkhayal lagi. Teramat asyik ia menikmati dunia mayanya.rnrnRosa adalah benar-benar bukanlah kenyataan. Ia merasa bingung sehingga berteriak-teriak di jalan; ia meneriakkan bahwa ia tidak gila. Kemudian ia berkhayal lagi. Ia berkhayal bersiap-siap untuk berangkat ke Bali bersama Sinta.rnrnDalam keasyikannya berkhayal; tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Khayalannya pun buyar. Kedatangan bibinya dengan membawakan telegram kepadanya yang mengabarkan bahwa ibunya telah meninggal dunia.rnrnTelegram yang baru diterimanya adalah fakta dan bukanlah lagi khayalan jika ibunya meninggal dunia. Tersadar; kehidupan memanglah harus berlanjut meskipun rintangan tak ada ujung akan menghadang karena waktu terus berjalan.


Ketersediaan

3977/02813.08 WIJ t c4My Library (RAK UMUM)Tersedia
7589/02813.08 WIJ t c1My Library (RAK UMUM)Tersedia
7591/02813.08 WIJ t c3My Library (RAK UMUM)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
813.08 WIJ t
Penerbit Pustaka Jaya : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
144 hlm.;14 x 17 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
810
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
II
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this