No image available for this title

Text

Bunga Pengantin



Salah satu permainan yang mengasyikan adalah "menjadi pengantin". Teman-teman memberikan bunga sebagai kado. Pemberi yang terbagus, bergantian menjadi pengantin. Agil protes ketika bunga pisang temanya ditolak. Bunga pisang dianggap bukan bunga. Ara juga begitu. Ia mempertanyakan saat puisi karya Aik dianggap tidak memnuhi syarat dan tidak dinilai, karena tak memakai kata "desa". Euis sebenarnya menang dalam lomba menyanyi, tapi karena Euis bukan peserta kursus, ia dikalahkan.
Perbedaan kadang tidak diterima sebagai perbedaan, melainkan sebagai salah dan benar, sebagai menang dan kalah. Bukankah sebenarnya tak ada gunanya mempersoalkan baju pengantin daerah mana yang lebih bagus dari daerah lain ?
Itulah yang dialami anak-anak Abah, yang tabah. Tidak berarti mengalah, karena mereka masih menemukan persahabatan dengan tukang bakso, yang bersedia tukar tambah dengan opak.
Hidup memang penuh pesona bagi hati yang terbuka tanpa prasangka. Hati anak-anak


Ketersediaan

10241/02F ATM kb c1My Library (RAK FIKSI)Tersedia
10244/02F ATM kb c1My Library (RAK FIKSI)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
Keluarga Cemara
No. Panggil
F ATM kb c1
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
128 hlm ; 18 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
9796864711
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this